Interview Day!!!!



    Setelah menerima tiket PP dan akomodasi gratis dari AMINEF, saya berangkat ke Jakarta untuk menghadiri my next BIG day, INTERVIEW!!! Jangan tanya soal deg - degan, setengah hidup rasanya. Kalau soal interview kerjaan, udah biasa saya mah, Ha ha ha. Tapi yang satu ini, baru pertama. Jadi wajar saja kalau groginya ampun - ampunan.
    Rasa gugup mulai menyerang semenjak saya menaiki aviobridge, terbayang akan seperti apa interview saya besok. Huffff, lagi saya berserah kepada Tuhan dan tak lupa meminta doa kepada Orang Tua dan saudara -  saudara saya.
    Sesampainya di Soetta, saya langsung naik Blue Bird menuju hotel dikawasan Jakarta Selatan yang sudah saya pesan sehari sebelumnya via Traveloka. Saya sengaja booked hotel dekat lokasi interview di kawasan Sudirman untuk mengantisipasi macet. Tau sendiri macetnya Jakarta nggak ketulungan.
   Sesampainya di hotel, saya mencoba beristirahat sejenak dengan cara golek - golek sambil nonton TV kabel di kamar hotel. Celakanya, mata saya tidak bisa diajak kompromi. Saya malah terjaga dan melek sendiri. Karena tidak kunjung tidur, saya memutuskan untuk mencari makan disekitaran hotel. Untungnya banyak warteg dan enak - enak banget makanannya. Siiipppp dah....setelah kenyang, saya balik ke hotel dan segera mandi. Saya pilih mandi air panas untuk melepaskan ketegangan di otot dan otak saya. Setelah selesai ngecharge diri sendiri, saya mencoba membuka essay yang sudah mengantarkan saya sampai tahap ini. Penting untuk menguasai apa yang anda isi di essay tersebut, bukan menghapal ya, itu beda. 
    Malam pun tiba, saya baru bisa tertidur setelah jam 1:00 dini hari. Lagi - lagi grogi membuat saya tidak bisa menikmati tidur saya. Untung kantor saya bergerak dibidang penjualan suplemen kesehatan. Saya pun menenggak kapsul tersebut banyak - banyak tanpa khawatir OD. Ha ha ha ...hasilnya saya tidak merasa lelah sekalipun dan tidak merasa drop. Segera saya turun untuk mencari sarapan pagi dan yesss...makanan enak dan murah pun menjadi pilihan. Ha ha ha....kenyang barulah balik ke hotel dan mandi lagi untuk pergi ke kantor AMINEF. Untungnya (saya banyak untungnya, LOL) saya dapat sesi interview jam 11:00 WIB. Jadi tidak perlu terburu - buru. Tapi saya rekomen supaya lebih cepat sampai di kantor AMINEF karena kesan pertama itu sangat penting loh. FIRST IMPRESION IS SO AMAZING, NEXT? ITS ALL UP TO YOU....... Jadi berpakaian yang rapi dan sopan, wangi dan tampilan bersih. Ga perlu necis banget, yang penting enak dilihat.
    Sesampainya disana, teman - teman dari kloter pertama sudah ready ditempat, bahkan beberapa dari mereka sudah ada yang selesai interview dan ada yang sudah pulang langsung ke daerah asal, karena AMINEF hanya menyediakan hotel untuk 1 malam bagi yang tidak test TOEFL lagi, untuk yang harus test TOEFL lagi disediakan lebih dari 1 hari. Saya beruntung tidak test TOEFL lagi karena itu bakalan another challenge lagi. Kami langsung kompak satu sama lain, seolah - olah sahabat lama yang sudah lama tidak berjumpa. Ha ha ha...saya ingat banget waktu itu ada Bunga, Faruq dan beberapa teman yang saya lupa namanya. 
  Satu - persatu kami dipanggil ke ruang eksekusi ( ha ha ha). Jam yang ada di dinding terasa sangat lambat bergerak. Telapak tangan saya keringatan. Walaupun terkekeh - kekeh bareng mereka, masing - masing dari kami tetap aja tidak bisa menyembunyikan grogi. 
  Giliran saya pun tiba, saya dipanggil oleh Mas Dion, salah satu staff AMINEF. Mas Dion memberikan saya arahan sebelum masuk ke ruang interview. Arahannya tentang lebih soal teknis aja sih, seperti jangan duduk sebelum dipersilahkan dan sebagainya.
  Mas Dion pun masuk duluan dan membukakan pintu untuk saya, saya tak lupa memberikan senyum termanis yang pernah mereka lihat selama di dunia, ha ha ha ha sambil berkata " Good Morning". Mas Dion memperkenalkan saya kepada semua panelists dan setelahnya mempersilahkan saya duduk. Saya mengucapkan terimakasih sebelum duduk. Sumpah, tegang banget. Sepertinya kakiku tidak berpijak di lantai, LOL. Saking tegangnya, berapa kali panelist yang terdiri dari 2 WNI dan 2 WNA yang mantan Fulbrighter dan 1 WNA yang mengepalai AMINEF (Dr. Alan) menyuruh saya relax and take a deep breath. HHhhhhhhhhhh... padahal mereka ramah - ramah banget lo.
  Beginilah kira  - kira pertanyaan yang saya dapatkan dari 4 panelis tersebut, Dr. Alan tidak menanyakan apapun kepada saya. Jadi 4 panelis tersebutlah yang mengeksekusi saya. Here we go.....masing - masing panelis bergiliran.
Note : semua dialog dibawah ini merupakan versi Bahasa Indonesia dari interview tersebut.

1. Coba perkenalkan diri kamu
        Jawab apa yang mereka mau, jangan bertele - tele. Pertama - tama, saya mengucapkan terimakasih banyak sudah memanggil saya untuk wawancara ini. Senang bertemu dengan Anda semua. (mereka mengangguk sambil senyum). Nama saya Morten Sigalingging. Usia 27 tahun. Saya anak pertama dari 5 bersaudara. Saya dari Medan. Terimakasih.

2. Kenapa kamu melamar CCIP
         Saya melamar CCIP karena saya yakin program ini akan membantu saya untuk menjadi orang yang bisa diandalkan. Baik itu didalam keluarga, lingkungan dan bangsa. Saya sebagai generasi muda yang mana merupakan penggerak pembangunan bangsa memerlukan suatu wadah yang bisa menjembatani saya untuk membantu kemajuan bangsa dan melalui CCIP ini saya berharap bisa ambil bagian dalam pembangunan bangsa. Terimakasih.

3. Di dalam essay kamu, kamu ada menuliskan kamu tidak bergaul dengan banyak orang selama kamu duduk di bangku kuliah. Bisa jelaskan?
      Saya tidak bergaul dengan banyak orang selama perkuliahan karena saya bekerja sambil kuliah. Saya anak pertama dari 5 bersaudara, dan menurut saya tamat SMA saja sudah sangat bagus sekali dibiayai oleh orang tua saya. Sebagai anak pertama, saya tidak mau egois. Adik - adik saya yang lain pasti membutuhkan biaya yang besar juga. Untungnya, saya kuliah di PTS sehingga saya bisa kuliah sambil kerja secara shift - shiftan. Hal itu praktis membuat saya tidak punya kesempatan bergaul dengan mereka diluar kampus, menonton bersama, dan pergi outing bersama. Kerja, kuliah, kuliah, kerja merupakan dunia saya. Tapi saya membuat banyak kolega di tempat saya bekerja. Terimakasih.

4. Coba ceritakan latar belakang keluarga kamu.
     Saya berasal dari keluarga petani yang tinggal di Sidikalang. Sebuah kota yang indah dan sejuk yang berjarak 4 jam berkendara dari Medan. Oh...jadi kamu tinggal terpisah dari orang tua? Ya, he he he. Kamu ga kangen sama mereka? Pastinya. Tapi saya kadang pulang kampung beberapa hari karena jaraknya tidak terlalu jauh dari Medan. Kopi merupakan komoditas utama di tempat saya tinggal. Kopi Sidikalang merupakan salah satu kopi yang paling terkenal di dunia. Jadi kalian punya banyak kopi dong? Ya tidak terlalu banyak juga, cuman orang tua saya menanami ladang kami dengan kopi menjadi tanaman dengan porsi terbesar. Ha ha ha....
    Adik saya yang kedua (perempuan) sudah bekerja di salah satu instansi swasta, sedangkan yang ketiga (perempuan) baru saja wisuda dan sudah bekerja, yang ketiga (laki - laki) masih kuliah dan yang bungsu (laki -  laki) baru saja tamat SMA. Terimakasih.

5. Kenapa kamu memutuskan bekerja sambil kuliah? Maksudku apakah orang tuamu masih ada?

   Saya pikir bekerja sambil kuliah adalah sesuatu yang keren. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Saya bisa mendapatkan ilmu di kuliah dan langsung praktek di tempat kerja saya. Memang, orang tua saya masih hidup dua - duanya tetapi saya tidak mau bergantung sepenuhnya kepada mereka. Mereka harus bekerja ekstra keras untuk menghidupi kami disamping itu mereka sudah tidak muda lagi ditambah harga jual hasil panen petani yang sedang tidak bagus akhir - akhir ini. Jadi saya putuskan untuk bekerja sambil kuliah. Walaupun kadang - kadang orang tua saya mengkhawatirkan saya, saya bisa meyakinkan mereka soal kondisi saya yang tidak pernah sakit (kecuali flu dan batuk biasa) dan IP saya yang sangat bersaing dengan teman - teman dikampus yang bahkan hanya kuliah saja. Mereka kadang mengirim saya uang, khawatir saya tidak punya uang pegangan. Tapi saya tetap berhemat. Sebenarnya saya memperoleh banyak hal yang tidak dapat diperoleh teman - teman saya yang tidak bekerja. Saya bisa langsung melamar kerja dan nego gaji yang lebih tinggi dari teman - teman saya yang masih fresh graduate. Saya tidak bosan di rumah seharian ketika kuliah usai. Dan masih banyak lagi. Terimakasih.

6. Di essay kamu, kamu menulis kamu menyekolahkan Adik kamu, dan itu luar biasa.

    Terimakasih. Ya, saya membantu orang tua saya dengan menyekolahkan adik - adik saya. Saya hanya bisa melakukan itu untuk membalas jasa - jasa mereka kepada saya. Walaupun itu tidaklah seberapa. Keluarga merupakan hal yang paling penting dalam hidupku. Terimakasih.

7. Apa yang membuat kamu ingin belajar Customer Service di AS (Amerika Serikat), di Indonesia memangnya tidak bisa belajar Customer Service (CS), di sini kan banyak sekolah yang bagus juga.
    
  Ya, Anda benar. Tapi jika saya mendapatkan beasiswa ini dan belajar di AS, saya akan belajar bukan hanya Customer Service saja, melainkan banyak hal. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional dan saya sadar itu masih merupakan kelemahan saya. Saya akan memperoleh ilmu baru soal CS karena sebelumnya saya tidak pernah memperoleh pendidikan formal dibidang ini sebelumnya. Saya hanya belajar otodidak. Disamping itu, saya akan belajar dan praktek bahasa Inggris langsung dari native speakernya, belajar soal ketekunan dan kedisiplinan orang Amerika. Belajar budaya Amerika dan bertemu orang - orang baru dengan latar belakang budaya dan kebiasaan yang berbeda. Saya juga penasaran dengan AMERICAN DREAM. Ini sangat penting bagi saya, karena saya yakin sepulangnya dari sana, saya akan punya sesuatu yang sangat berguna sebagai penerus bangsa. Terimakasih.

8. Apa yang dimakasud dengan "NANIURA"?

     Pertanyaan ini saya dapat dari panelis dari Jepang yang juga mantan Fulbrighter. Dia mungkin mengira ini masakan Jepang karena namanya, Ha ha ha. Naniura adalah salah satu masakan khas suku Batak Toba. Naniura tidak dimasaka memakai api tetapi memakai rempah - rempah dan asam. Terimakasih. OH baiklah, he he he, bisakah kamu memasaknya untuk kami? Bisa, ha ha ha tapi saya tidak jamin bakalan enak tapi saya akan mencoba yang terbaik. (Mereka semua tertawa) i miss those moment......

9. Jika kamu diterima, kamu akan jauh dari orang tua, saudara dan teman - teman kamu. Apakah kamu siap dan apa yang akan kamu lakukan untuk mengatasinya.

   Kuliah di AS merupakan mimpi saya semenjak saya SMP. Dan saya sangat siap dengan segala konsekuensinya termasuk kangen rumah dan semuanya. Tapi ini merupakan cita - cita saya dan saya tidak akan mundur sebelum mencapainya. Teknologi sekarang sudah sangat maju, keluarga saya punya akun Skype dan Facebook, kami bisa saling bertukar momen - momen melalui aplikasi tersebut. Saya juga kan menyibukkan diri selama di AS dengan ikut voolunteer dan kegiatan - kegiatan di komunitas kampus dan lingkungan. Jadi saya akan sibuk dengan kegiatan - kegiatan positif selama di AS. Terimakasih.

10. Program ini membutuhkan kamu kapan saja tidak peduli waktunya kapan. Kamu bisa saja travelling dimalam hari. Bagaimana menurutmu?
  
 Saya tidak perduli dengan semua itu dan bagi saya itu tidak masalah. Saya sah -sah aja dibangunin tengah malam ataupun harus bangun di pagi - pagi buta. Ini merupakan kesempatan yang berharga dan merupakan mimpi saya. Jadi tidak masalah untukku. Terimakasih.

11. Seperti apa dirimu dalam 5 tahun ke depan?

Sejujurnya, sulit untuk menggambarkan seperti apa saya lima tahun kedepan. Tapi saya akan mencoba untuk menjawabnya. Saya punya bayangan di kepala saya setelah program ini selesai dan kembali ke Indonesia, saya akan mendirikan semacam organisasi nirlaba yang fokus untuk membantu dan menolong anak - anak dari pedesaan untuk berani bermimpi  sekolah di luar negeri secara gratis melalui beasiswa. Saya akan menyediakan semacam pelatihan dan seminar - seminar gratis, bedah essay dan sebagainya sampai mereka berhasil diterima. Tentunya setelah saya punya pekerjaan dan menikah...ha ha ha (panelis tertawa dan berkata, we can't help with that, ha ha ha) well, that's okay, you don't have to...ha ha ha. Terimakasih.

12. Apa yang akan kamu bagikan kepada orang - orang Amerika?

   Indonesia adalah negeri yang sangat kaya akan budaya, seni dan alam. Indonesia juga negeri yang sangat indah. Tetapi faktanya, negara ini kalah pamor dengan negara - negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dunia luar tentang Indonesia. Saya pikir saya akan menjadi duta yang baik untuk itu. Saya akan memperlihatkan melalui gambar - gambar, video - video dan pertunjukan langsung tentang Indonesia. Ini penting untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia. Kita tahu bahwa penduduk AS bukan hanya orang asli AS saja, melainkan orang - orang yang datang dari seluruh dunia. Terimakasih.

13. Apa Kontribusi yang bisa kamu berikan sepulangnya dari Indonesia?

  Saya tidak mau terlalu muluk - muluk dulu. Saya akan memulai dari keluarga saya dulu dan menerapkan ilmu dan pengalaman yang saya peroleh selama saya di AS. Setelah itu saya akan meneruskannya di lingkungan kerja saya dan menerapkan ilmu - ilmu yang saya peroleh di Indonesia. Saya yakin sedikit banyaknya itu akan memiliki pengaruh kepada orang - orang yang saya jumpai karena prinsip hidup saya sharing means caring. Terimakasih.


Terakhir, moderator (Mas Dion) menanyakan Dr. Alan apakah ada yang masih ingin ditanya ke saya. Dan Dr. Alan berkata cukup. Hufff.... Setelah itu saya diperbolehkan keluar oleh Mas Dion dan tidak lupa saya mengucapkan terimakasih banyak kepada mereka semua dan semoga hari mereka menyenangkan.....THANK GOD

Comments

Popular Posts